Jenis Dialog Dalam Drama Audio : Pentingnya Dialog Yang Lain-Lain

Disusun Oleh Muhammad Nur Cholis/ Cholsverde (Pegiat Gugum Tapa Jogja dan Saung Sirkulasi)


Drama audio memiliki perbedaan dengan drama pada umumnya. Selain pada penulisannya, tekstur, corak dan gayanya, yang perlu menjadi satu kunci dalam salah satu struktur dramanya yakni terletak bagaimana penyusunan dialognya. Berikut jenis dialog jika dalam drama audio:


1. Antar Tokoh: adalah dialog atau percakapan yang terjadi antara dua atau lebih karakter dalam sebuah karya sastra. Dalam dialog ini, karakter saling bertukar pendapat, berinteraksi, dan bereaksi terhadap satu sama lain, yang dapat membentuk hubungan antar karakter, mengungkapkan konflik, atau menggerakkan plot ke arah yang diinginkan oleh penulis (Pavel, 1986: 90-92). 


2. Narasi: merupakan penceritaan atau pengisahan yang dilakukan oleh narator dengan bentuk percakapan untuk membantu pendengar dapat lebih memahami jalan dan rangkaian setiap adegan yang mungkin tidak dapat dijangkau oleh apresiator dalam membayangkan kronologi ataupun visual peristiwa karya. Orang yang membawakan narasi disebut sebagai narator. Narator adalah suara yang menceritakan atau mengarahkan cerita dalam karya sastra atau media lainnya. Fungsinya adalah untuk menyampaikan cerita kepada pembaca atau penonton, memberikan wawasan tentang karakter, alur cerita, dan suasana


3. Sound Effect: Efek suara adalah suara yang digunakan untuk memperkuat adegan atau situasi tertentu dalam media, seperti ledakan, derap langkah, atau suara hujan.

Contoh: Di tengah malam yang gelap, ledakan keras mengguncang tanah, memecah keheningan dan memicu kepanikan di antara penduduk desa yang terkejut.

   

4. Sound Atmosphere: Atmosfer suara menciptakan suasana atau lingkungan audio yang melengkapi gambar visual, seperti suara latar belakang di hutan atau di kota besar.

Contoh: Suara gemericik air sungai yang tenang dan nyaman menyatu dengan desiran angin lembut, menciptakan suasana damai di tengah hutan belantara yang rimbun.


5. Musik Ilustrasi: Musik yang digunakan untuk memperkuat atau menggambarkan emosi atau situasi dalam media, seperti musik misteri dalam adegan tegang.

Contoh : Ketegangan mencapai puncaknya saat karakter utama menyelinap melalui lorong gelap, diiringi oleh melodi misterius yang menegangkan, menambah dramatisasi adegan tersebut.


6. Theme Song: Lagu tema adalah lagu yang secara khusus dibuat untuk merepresentasikan sebuah program, film, atau karakter tertentu, seperti lagu tema dari film James Bond.

lagu tema yang khas menggema, memberikan identitas kuat dan meriah pada judul / cerita/ naskah yang diwakilinya.


7. Sound Scape: Lanskap suara merujuk pada kombinasi suara alami dan buatan yang menciptakan lingkungan audio yang kaya dan terperinci, sering kali digunakan dalam karya seni atau instalasi suara.


8. Inner Speech: Pikiran dalam atau suara dalam adalah fenomena psikologis di mana seseorang memproses informasi atau berbicara kepada diri sendiri dalam pikiran, tanpa mengeluarkan suara secara fisik.


Contohnya bisa seperti suara derap hujan (Sound Effect), musik latar yang menegangkan (Sound Atmosphere), lagu tema film (Theme Song), atau suara alam dan kota yang terpadu (Sound Scape). Sedangkan Inner Speech adalah pengalaman internal manusia ketika mereka berbicara kepada diri sendiri secara batin.


NB : Sound Atmosphere dan Sound Scape memiliki perbedaan yang tipis. Meskipun kedua konsep ini sering kali saling terkait, ada perbedaan yang cukup jelas antara Sound Atmosphere dan Sound Scape:

1. Sound Atmosphere:

   • Ciri-ciri:

     - Fokus pada penciptaan suasana atau lingkungan audio yang melengkapi gambar visual.

     - Biasanya menggambarkan suasana umum atau perasaan tertentu dalam suatu adegan atau lokasi.

     - Lebih terkait dengan emosi atau nuansa umum dari suatu tempat atau situasi.

   - Contoh: Suara latar belakang di sebuah kafe yang ramai, suara gemericik air di tepi pantai, atau suara hutan yang tenang.

2. Sound Scape / Sound Landscape:

   • Ciri-ciri:

     - Melibatkan kombinasi suara alami dan buatan untuk menciptakan lingkungan audio yang kaya dan terperinci.

     - Lebih menonjol dalam menciptakan gambaran audio yang lengkap dari suatu lokasi atau lingkungan, sering kali untuk tujuan artistik atau eksploratif.

     - Mungkin melibatkan rekaman suara dari berbagai sumber di sekitar lingkungan tertentu.

   - Contoh: Instalasi suara yang menggambarkan kehidupan di kota besar dengan suara lalu lintas, suara orkestra yang meriah di tengah kota, atau komposisi audio yang menciptakan pengalaman mendalam dari lingkungan hutan hujan.


Dengan demikian, Sound Atmosphere cenderung lebih fokus pada penciptaan suasana umum atau perasaan dalam suatu adegan atau lokasi, sedangkan Sound Scape menciptakan pengalaman audio yang lebih terperinci dan sering kali lebih kompleks dari suatu lingkungan atau lokasi.


Yogyakarta, Juni 2024

Cholsverde, Pegiat Gugum Tapa Jogja & Saung Sirkulasi.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

MEMORI DAN WARNA Khas Gabrielle

KEBARUAN, KENGAWURAN, DAN ESTETIKA DRAWING YANG LAIN. Oleh Cholsverde

MAKRIFAT DAN ESTETIK PENCERAHAN RITUS GAMBAR